Pernahkah terlintas di pikiran saudara, mengapa Tuhan menyuruh Abraham pergi ke tanah perjanjian. Atau mengapa Tuhan membimbing bangsa Israel ke Tanah Perjanjian. Apa hubungan hal tersebut dengan keselamatan? Bukankah Jika Tuhan ingin mengajak umatNya ke Kerajaan Sorga, tinggal menjemput mereka langsung. Tanpa harus menyuruh Israel untuk melakukan suatu perjalan yang sangat rumit. Bahkan sampai sekarang Bangsa Israel terus memperjuangkan perjalanan mereka agar mereka dapat sepenuhnya tinggal di tanah yang dijanjikan Tuhan.
Untuk mengerti hal tersebut kita harus memahami, kenapa Tuhan menyuruh nabi-nabiNya untuk membuat kitab-kitab yang kemudian terbagi menjadi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Perjanjian Lama adalah suatu perjanjian jasmani, suatu perjanjian yang bersifat daging. Dalam artian mata jasmani kita bisa melihat, dan daging kita bisa merasakan. Saya ambil contoh yaitu, ketika Tuhan menyuruh Israel menuju tanah Perjanjian. Tanah yang dijanjikan Tuhan bisa dilihat dengan mata jasmani.
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." ( Kejadian 12:1-3 )
Ketika Tuhan menyuruh Abraham pergi ke tanah perjanjian, apakah tanah tersebut cuma sebuah tanah bayangan.
Di Kej 23:4, Abraham berkata “Aku ini orang asing dan pendatang diantara kamu”, jadi dalam situasi dmkn, tdk mudah baginya utk membeli sebagian tanah bangsa Kanaan. Tetapi, dalam kesempatan ini Abraham mengajukan utk membeli tanah kuburan utk memakamkan Sara dari bani Het. Efron, seorang pemimpin dr antara bani Het berkata utk memberikan gua tsb kpd Abraham secara cuma2 (Kej 23:11). Akan tetapi Abraham menolak usulan tsb dan membeli tanah tsb dr Efron seharga 400 syikal perak secara sah.
Tindakan ini merupakan perbuatan iman terhadap apa yang dijanjikan Tuhan. Ia memateraikan fakta bahwa tanah Kanaan itu adalah milik bangsa Israel. Karena itu, gua Makhpela telah menjadi dasar pertama utk menyatakan hak kepemilikan tanah perjanjian yg telah dijanjikan Allah kepada mereka.
Apakah Abraham pergi ke tanah bayangan, tidak! Abraham telah sampai di tanah yang dijanjikan Tuhan. Tanah tersebut bisa dilihat dengan mata jasmaninya dan dapat dirasakan dengan dagingnya.
Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN." ( Keluaran 6:7 )
Ketika Tuhan menjanjikan suatu tanah untuk bangsa Israel, ketika Bangsa Israel diperbudak di Mesir. Apakah itu adalah suatu negeri isapan jempol saja? Lagi-lagi tidak, negeri yang dijanjikan tersebut adalah negeri yang nyata yang bisa dilihat oleh mata jasmani mereka.
Gunung Ebal dan Gunung Gerizim tempat orang Israel mengucapkan berkat dan kutuk |
Pada waktu bangsa Israel sampai di gunung gerizim dan gunung ebal, bangsa Israel disuruh untuk mengucapkan kata-kata berkat dan kata-kata kutuk. Apakah kata-kata berkat dan kutuk yang mereka ucapkan beribu-ribu tahun yang lalu, adalah cuma kata-kata yang tidak ada artinya? Tidak! Kata berkat dan kutuk yang mereka ucapkan adalah adalah kata-kata yang berakibat nyata bagi mereka.
"Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:
Jika engkau tidak melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat yang tertulis dalam kitab ini, dan engkau tidak takut akan Nama yang mulia dan dahsyat ini, yakni akan TUHAN, Allahmu,
maka TUHAN akan menimpakan pukulan-pukulan yang ajaib kepadamu, dan kepada keturunanmu, yakni pukulan-pukulan yang keras lagi lama dan penyakit-penyakit yang jahat lagi lama.
Ia akan mendatangkan pula segala wabah Mesir yang kautakuti itu kepadamu, sehingga semuanya itu melekat padamu.
Juga berbagai-bagai penyakit dan pukulan, yang tidak tertulis dalam kitab Taurat ini, akan ditimbulkan TUHAN menimpa engkau, sampai engkau punah.
Dari pada kamu hanya sedikit orang yang tertinggal, padahal kamu dahulu seperti bintang-bintang di langit banyaknya -- karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.
Seperti TUHAN bergirang karena kamu untuk berbuat baik kepadamu dan membuat kamu banyak, demikianlah TUHAN akan bergirang karena kamu untuk membinasakan dan memunahkan kamu, dan kamu akan dicabut dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya.
TUHAN akan menyerakkan engkau ke antara segala bangsa dari ujung bumi ke ujung bumi; di sanalah engkau akan beribadah kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu, yakni kepada kayu dan batu.
Engkau tidak akan mendapat ketenteraman di antara bangsa-bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak bagi telapak kakimu; TUHAN akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan jiwa yang merana.
Hidupmu akan terkatung-katung, siang dan malam engkau akan terkejut dan kuatir akan hidupmu.
Pada waktu pagi engkau akan berkata: Ah, kalau malam sekarang! dan pada waktu malam engkau akan berkata: Ah, kalau pagi sekarang! karena kejut memenuhi hatimu, dan karena apa yang dilihat matamu.
TUHAN akan membawa engkau kembali ke Mesir dengan kapal, melalui jalan yang telah Kukatakan kepadamu: Engkau tidak akan melihatnya lagi, dan di sana kamu akan menawarkan diri kepada musuhmu sebagai budak lelaki dan budak perempuan, tetapi tidak ada pembeli." ( Keluaran 28 : 15, 58 – 68 )
Dari perkataan kutuk bangsa Israel ucapkan, apakah hal itu tidak menjadi kenyataan ketika mereka tidak menaati? Tidak, Ketika bangsa Israel hidupnya tidak menuruti Taurat, kutuk itu betul-betul terjadi dan dapat dirasakan oleh daging mereka dan dapat dilihat oleh mata mereka. Kalau kita lihat sejarah bangsa-bangsa, mungkin bangsa Israel merupakan suatu bangsa yang mengalami perjalanan hidup yang paling mengerikan dari berbagai bangsa-bangsa lain. Peperangan, pertumpahan darah, penyiksaan terhadap orang-orang Israel di belahan bumi ini berlangsung sampai beribu-ribu tahun bahkan sampai sekarang.
Perjanjian lama adalah suatu perjanjian jasmani, suatu perjanjian untuk umatnya secara jasmani. Siapa umat Tuhan yang lahir secara jasmani? Ialah bangsa Israel,
Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka." ( Kejadian 17:8 )
Dari ayat di atas Tuhan berjanjia kepada Abraham bahwa tanah Perjanjian akan diberikan kepada keturunannya, bahkan ada suatu perjanjian yang lebih hebat lagi, yaitu Tuhan akan menjadi Allah mereka untuk selama-lamanya. Pada waktu Tuhan menjanjikan hal tersebut kepada Abraham, apakah bangsa Israel sudah lahir? Belum, mereka belum lahir, berarti begitu orang Israel yang lahir secara jasmani ( betul-betul lahir berasal dari darah Yakub ) otomatis dia akan langsung jadi umat Tuhan.
Jadi kesimpulannya
Perjanjian lama adalah perjanjian yang bersifat jasmani
Orang Israel adalah umat Tuhan yang lahir secara jasmani ( darah dan dagingnya adalah keturunan Yakub )
Perjanjian lama berlaku untuk umatNya secara jasmani, segala berkat dan kutuk yang terdapat perjanjian lama berlaku untuk mereka.
Bagaimana dengan Perjanjian Baru dan dengan umat-umat Tuhan yang tidak lahir secara jasmani? Hal tersebut akan saya jelaskan pada tulisan saya berikutnya.
Berkat Bapa, berkat anakNya Tuan Yesus Kristus dan persekutuan dengan Roh Kudus selalu menyertai saudara sekalian. Amin
0 komentar:
Posting Komentar